Kawan, PT Aneka Tambang atau Antam akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan hari ini, Rabu (8/5/2024). Salah satu agenda dalam RUPS kali ini adalah pembagian dividen dari laba bersih yang diraih Antam sepanjang 2023. Sayangnya, perolehan laba bersih Antam tahun lalu menurun 19,45% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp3,94 triliun di 2022 menjadi Rp3,07 triliun di 2023. Nah, penasaran tidak bagaimana kebijakan pembagian dividen Antam kali ini? Yuk, simak pembahasannya di artikel ini.

Antam Gelar RUPS Tahunan Hari Ini

Hari ini, Rabu (8/5/2024), PT Aneka Tambang Tbk atau Antam menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah satu agenda dalam RUPST ini adalah penggunaan laba bersih yang diperoleh Antam sepanjang tahun 2023. Tahun lalu, Antam mencetak laba bersih sebesar Rp3,07 triliun. Pencapaian ini menurun dibandingkan tahun 2022 atau year on year (yoy). Pada 2022, Antam berhasil membukukan laba bersih hingga Rp3,94 triliun. Dengan begitu, Antam mengalami penurunan laba bersih sebesar 19,45 persen pada 2023.

Bagi Dividen?

Dengan pencapaian laba bersih tahun lalu, apakah pemegang saham Antam akan menerima dividen? Hal ini masih menjadi pertanyaan. Sebab, meski laba bersih Antam tahun lalu turun, nilainya masih di atas Rp3 triliun. Jika melihat riwayat pembagian dividen Antam, nilai ini sebenarnya masih memungkinkan pemegang saham menerima dividen.

Namun, kinerja keuangan perusahaan tambang pelat merah ini sepanjang tahun lalu dipengaruhi oleh melemahnya harga komoditas tambang. Harga nikel misalnya, turun pada kisaran 29% yoy. Sedangkan harga emas dan perak juga turun masing-masing sekitar 2% dan 14% yoy.

Prospek Cerah

Meski tahun lalu kinerja keuangan Antam terdampak melemahnya harga komoditas, prospek perseroan ke depan cukup cerah. Hal ini didukung oleh rencana pemerintah untuk mendorong ekspor dan meningkatkan nilai tambah produk tambang Indonesia, termasuk produk Antam. Dengan demikian, kinerja keuangan Antam diperkirakan mulai membaik tahun ini, sehingga peluang pemegang saham menerima dividen juga semakin terbuka.

Laba Bersih Antam Turun 19,45 Persen Di 2023

Pendapatan Usaha Antam Turun

Pendapatan usaha Antam pada 2023 turun sebesar 3,5 persen menjadi Rp24,3 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya harga jual produk-produk tambang utama Antam seperti nikel, emas, dan batubara akibat pelemahan ekonomi global. Terlebih, permintaan produk tambang dari Tiongkok, negara tujuan ekspor terbesar Antam, juga mengalami penurunan.

Biaya Usaha Antam Naik

Di sisi lain, beban usaha Antam justru meningkat sebesar 4,8 persen menjadi Rp20,7 triliun pada 2023 dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan beban usaha ini dipicu oleh meningkatnya biaya produksi dan biaya penyusutan aset tetap. Biaya produksi naik seiring dengan semakin mahalnya bahan bakar minyak yang digunakan dalam proses produksi tambang.

Laba Bersih Turun

Dengan pendapatan usaha yang turun dan beban usaha yang naik, kontribusi laba bersih Antam pun ikut tergerus. Laba bersih Antam pada 2023 turun 19,45 persen menjadi Rp3,07 triliun dibandingkan Rp3,94 triliun pada 2022. Penurunan laba bersih ini tentunya kurang menggembirakan bagi para pemegang saham Antam. Apalagi, pembagian dividen kemungkinan juga akan menyusut seiring dengan turunnya laba bersih perusahaan.

Antam Bukukan Laba Bersih Rp3,07 Triliun Tahun Lalu

Antam bisa dibilang cukup beruntung bisa membukukan laba bersih sebesar Rp3,07 triliun di tahun 2023, meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tak lepas dari kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19.

Harga Komoditas Masih Stagnan

Harga beberapa komoditas andalan Antam seperti nikel dan emas masih stagnan di tahun lalu. Nikel yang merupakan kontributor terbesar pendapatan Antam bahkan sempat mengalami penurunan harga cukup dalam. Untungnya, volume penjualan nikel Antam masih bisa ditingkatkan sehingga kerugian akibat penurunan harga bisa diminimalisir.

Sementara itu, harga emas yang juga menjadi sumber pendapatan penting Antam juga belum pulih sepenuhnya. Harga emas sempat turun cukup dalam di paruh pertama 2023 akibat kenaikan suku bunga The Fed yang menyebabkan investasi emas kurang menarik. Meski demikian, harga emas perlahan mulai pulih di paruh kedua 2023, yang ikut mendongkrak kinerja keuangan Antam.

Prospek Cerah di Tahun Ini

Dengan pulihnya perekonomian global pascapandemi, prospek kinerja keuangan Antam di tahun ini cukup cerah. Antam menargetkan produksi 90.000 ton nikel pada 2024. Volume produksi ini diperkirakan bisa mendongkrak pendapatan Antam secara signifikan mengingat harga nikel yang juga diperkirakan akan berangsur pulih.

Selain itu, harga emas diperkirakan juga akan berangsur naik seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global dan tingkat inflasi. Hal ini tentunya akan mendongkrak pendapatan Antam dari penjualan emas. Dengan prospek cerah ini, tak mengherankan jika Antam menargetkan laba bersih yang lebih tinggi pada 2024.

Apakah Antam Siap Bagi Dividen?

Para pemegang saham Antam tentunya menantikan pengumuman dividen untuk tahun buku 2023 ini. Apakah Antam siap membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya tahun ini?

Laba Bersih Tergerus

Secara finansial, posisi keuangan Antam sebenarnya masih baik. Akan tetapi, laba bersih Antam tergerus 19,45% di tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tentunya berdampak pada tingkat kemampuan Antam dalam membagikan dividen. Oleh karena itu, para pemegang saham perlu mempertimbangkan kemungkinan pembagian dividen yang lebih kecil tahun ini.

Harga Komoditas Masih Volatil

Harga beberapa komoditas utama Antam seperti nikel dan emas masih cukup volatil. Hal ini berpotensi berdampak pada pendapatan dan profitabilitas Antam ke depannya. Meski demikian, harga nikel dan emas pada semester I-2024 cenderung menguat. Jika tren kenaikan harga komoditas ini berlanjut hingga akhir tahun, peluang pembagian dividen yang lebih besar pada tahun depan masih terbuka.

Prospek Bisnis Tetap Positif

Secara keseluruhan, prospek bisnis Antam masih positif. Antam terus berupaya meningkatkan produksi dan efisiensi untuk mengoptimalkan keuntungan. Selain itu, Antam juga gencar melakukan diversifikasi usaha ke sektor energi baru dan terbarukan yang diyakini dapat mendukung kinerja Antam di masa mendatang.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, besar kemungkinan Antam tetap akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya tahun ini, meski dengan porsi yang agak lebih kecil dibanding tahun lalu. Keputusan final tentunya ada di tangan manajemen dan pemegang saham Antam. Para investor perlu menunggu pengumuman resmi Antam terkait hal

Antam RUPS Tahunan Hari Ini Siap Bagi Dividen?

Antam, sebuah perusahaan tambang milik negara, dijadwalkan untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Rabu (8/5/2024). Salah satu agenda dalam RUPST adalah penggunaan laba bersih yang diperoleh ANTM selama 2023. ANTM mencatat laba bersih sebesar 3,07 triliun Rupiah tahun lalu. Pencapaian ini menurun dibandingkan 2022 atau dari tahun ke tahun (yoy). Pada 2022, ANTM berhasil mencatat laba bersih hingga 3,94 triliun Rupiah. Dengan demikian, ANTM mengalami penurunan laba bersih hingga 19,45 persen pada 2023.

Apakah investor bisa berharap dividen?

Para investor tentu berharap mendapatkan pembagian dividen dari indoclubbing laba bersih yang didapat ANTM. Namun, dengan penurunan laba bersih yang cukup signifikan, besar kemungkinan dividen yang dibagikan juga akan mengalami penurunan. Pada 2022, ANTM membagikan dividen sebanyak 51 persen dari laba bersih atau senilai 2 triliun Rupiah. Apabila proporsi pembagian dividen tetap 51 persen, maka dividen yang dibagikan tahun ini bisa mencapai 1,56 triliun Rupiah.

Bagaimana prospek ANTM ke depan?

Meskipun mencatat penurunan kinerja keuangan, prospek ANTM ke depan masih cukup baik. Harga beberapa komoditas andalan ANTM seperti nikel dan emas diperkirakan masih berpotensi naik pada beberapa tahun mendatang. ANTM juga tengah menggarap proyek smelter grade alumina di Mempawah, Kalimantan Barat yang diperkirakan mulai berproduksi pada 2026. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan profitabilitas ANTM ke depannya. Dengan demikian, investor masih bisa berharap peningkatan kinerja ANTM pada periode men

Conclusion

Jadi, RUPS tahunan ANTM hari ini patut kamu amati. Perusahaan tambang milik negara ini diperkirakan akan membagikan dividen ke pemegang sahamnya dari laba bersih sebesar Rp3,07 triliun pada 2023 meski menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, prospek pertambangan nikel di Tanah Air masih cerah. Semoga saham ANTM yang kamu miliki bisa terdongkrak berkat pembagian dividen ini.